menurut derajatMu yang Mahatinggi
kebahagiaanku sendiri melatah
mengikat tanpa menapak.
Malam silam serasa abadi lagi
mencoba-coba memikirkanMu sebagai jalan
dalam perasaan dan kesatuan
jiwa kuat
ruh mendalam.
Pada malam silam begini
aku takut maut datang
sangsai hati meramal sekian detik
menuju akhir.
Seribu kelahiran.
Sejuta kematian.
Tiba dalam selaksa doa.
(dari Kumpulan Introducing Irony - Collected Poems 1996)
No comments:
Post a Comment