Dear Vachel,  Let the Bread's Rhyme



I am longing for disturbing evening

Miserable floating in regardless owl weeping

Lost boy with lost path

Dying in the hands of wrath


I am longing for Your existance

But no one comes over

Except you the lost one like me

You're not Imogen

The one I need most.


Et ego petrarca in lingua vetera scribo

Selected Poems 1999 - 2002


Thursday, September 10, 2009

Jejaring Bernama-nama


Sungguh jika engkau mengikuti kebanyakan orang, niscaya engkau akan tersesat
(Hadits)




Jejaring itu bernama-nama
Bernama-nama banyak hingga tidak lagi berhitung jumlah
Yang mengikuti pun seperti aliran semut
Seperti deras hujan
Seperti ilalang.

Jejaring itu bernama-nama
Menanda sebagian sebagai jatidiri
Memaknai sebagian sebagai dewa-dewa
Yang kecil mengikuti yang besar
Yang sedikit mengikuti yang banyak.

Jejaring itu bernama-nama
Lalu muncul tuhan-tuhan kecil yang mungkar
Menjadi tuhan-tuhan kecil yang meminta semua untuk menjadikannya tuhan yang besar
Yang merasa sendiri mengikuti
Yang merasa tanpa teman maklum menjadi makmum.

Jejaring itu bernama-nama
Mencemooh jiwa-jiwa yang dianggap kerdil dan tak mau mengikuti kemauannya
Mengucilkan insan-insan yang dianggap tidak paham zaman
Melemahkan teman, sanak saudara yang tak sepaham
Semua lalu terseret
Yang sedikit selalu merasa takut ditinggal si banyak
Semua serba semu dan tak bermuka satu.

Jejaring itu menaikkan dajjal-dajjal baru
Tiga puluh setiap harinya muncul
Meneriakkan ide dan gagasan beda
Merasa dirinya paling tahu dan kuasa
Semua menghamba satu dengan lainnya
Anak-anak, dewasa dan orang tua
Berteriak-teriak untuk menjadi yang paling didengar
Meratap-ratap minta jadi yang paling diperhatikan
Bila perlu menginjak kepala satu dengan kepala lainnya.

Ya Robbi Ya Robbi, aku minta ampun.
Niscaya mereka tidak sepertiMu.
Aku mundur dan mohon pamit dari keramaian ini.
Mereka makin beringas
Sedang aku sendirian
Padahal tiap manusia cuma butuh Engkau, Ya Robbi.
Cuma butuh Engkau saja.

Jejaring itu bernama-nama.
pabrik bagi tuhan-tuhan baru, yang sombong lagi angkara.



September 12, 2009


No comments:

Amazing Works

Romance

Romance, who loves to nod and sing
With drowsy head and folded wing
Among the green leaves as they shake
Far down within some shadowy lake,
To me a painted paroquet
Hath been—most familiar bird—
Taught me my alphabet to say,
To lisp my very earliest word
While in the wild wood I did lie,
A child—with a most knowing eye.

Of late, eternal condor years
So shake the very Heaven on high
With tumult as they thunder by,
I have no time for idle cares
Through gazing on the unquiet sky;
And when an hour with calmer wings
Its down upon my spirit flings,
That little time with lyre and rhyme
To while away—forbidden things—
My heart would feel to be a crime
Unless it trembled with the strings.


- Edgar Allan Poe

Friend Surrounding