Semua diam layu tertunduk. Lidahnya kelu.
Kata-kata menjadi lapuk lalu tak terkatakan.
Dia yang sedih melintasi jalan dalam diam. Semua diam
Lalu dia merasa esok terlalu berat untuk disambut.
Takutnya sama dirasanya. Kesendirian telah membuatnya kalut.
Dia beringsut menjauhi.
Tenggelam dia dalam pengharapan
dan doa yg terus dipanjatkan. Kekuatan itu ADA.
Dan dia merasa memang belum waktunya ada.
Ini seribu kata atas sejuta rasa yang dimiliki.
Hidup hanya untuk hari ini, ujarnya. Pasti.
Namun hari ini seperti mimpi, tak pernah usai.
Dengarkanlah, dengan hatimu. Jangan engkau dengar dengan jiwa buta. Dengarkanlah, kata-kataku. Jangan engkau melihat siapa aku (Ebiet G. Ade)
September 2009
No comments:
Post a Comment